Headlines News :

Latest Post

Memelihara Tanaman Bougenvil

Diposkan Oleh Unknown on Selasa, 12 Maret 2013 | 18.05


Pendahuluan
Bougenvil merupakan tanaman hias yang sudah lama populer di kalangan masyarakat. Tanaman hias ini disebut juga "kembang kertas" karena struktur bunga menyerupai kertas yang beraneka warna. Sebelum tanaman hias lain populer, tanaman ini sejak lama sudah dimanfaatkan sebagai tanaman hias taman di perkotaan maupun pedesaan (beddingplant).
Tanaman bougenvil termasuk tanaman semak yang merambat, walaupun cabang dan rantingnya keras. Bunganya bergerombol di bagian atas anak ranting dengan warna yang beraneka ragam.
Tanaman ini dapat tumbuh di daerah tropis dengan ketinggian 10 - 2.000 meter di atas permukaan laut. Bougenvil merupakan tanaman tahunan, yakni tumbuh terus seolah-olah tidak terbatas. Pertumbuhan tanaman bougenvil dapat diarahkan dengan menanamnya pada kerangka kawat yang telah disediakan.

Syarat Tumbuh
1.  Agro klimat
Tanaman ini memerlukan sinar matahari penuh, tetapi toleran terhadap lingkungan yang agak teduh. Suhu ideal sekitar 20° - 36°C dengan kelembaban udara sekitar 60%-90%.
2.  Media
Media terdiri atas campuran tanah, pasir dan kompos dengan perbandingan (1:1:1) dan diberi pupuk NPK sebanyak + 4-5 gram/tanaman sebagi pupuk dasar. Media tanam harus gembur dengan pH + 6.

Perbanyakan Vegetativ
Perbanyakan vegetatif dilakukan melalui stek batang, cangkok dan okulasi (penempelan), Okulasi dilakukan untuk mendapatkan tanaman yang menghasilkan bunga beraneka ragam warna dan bentuk

PerbanyakanMelalui Stek Batang
-          Pilih cabang yang sudah cukup besar, lalu dipotong sepanjang 10 cm.
-          Pangkal stek diberi perangsang akar seperti rootone, kemudian ditanam di tempat pesemaian yang sudah disiapkan.
-          Stek yang telah berakar segera ditanam pada pot 0 10 cm sebelum ditanam di lapangan.
1. Cangkokan
-       Pilih cabang yang tidak terlalu muda dan tidak terlalu tua.
-       Di sekeliling cabang dibuat sayatan 4-5 sayatan sepanjang 2,5 cm dengan jarak 10 cm dari ujung tanaman.
-       Pada bagian sayatan dioleskan zat perangsang akar seperti rootone, kemudian diberi tanah dan dibungkus dengan plastik.
-       Lebih kurang 8 minggu bungkus plastik dibuka, pada saat ini akar sudah tumbuh sekeliling dan mulai menembus media. Kemudian batang dipotong dan ditanam di media yang sudah dipersiapkan.
2. Penempelan
-       Pilih ujung ranting tanaman asal, kemudian dipotong dan dibuang. Sisakan sedikit kulit pada ujung ranting yang dipotong.
-       Buat belahan sepanjang kira-kira 0,5 cm.
-       Dari tanaman kedua yang menghasilkan bunga berwarna lain,di ambil sepucuk ranting yang belum berbunga. Sayat ujungnya sepanjang kurang lebih 0,5 cm dan pipihkan dengan membuat sayatan.
-       Masukan ujung tanaman kedua (batang atas) berbentuk pipih, ke celah belahan tanaman pertama (batang bawah).
-       Sisa kulit yang masih menempel pada ujung tanaman asal kemudian dibalut pada ujung pipih tanaman kedua (batang atas).
-       Sambungkan dan ikat dengan tali rafia, kemudian dibungkus dengan kantong plastik untuk menghindari serangan cendawan atau bakteri.
-       Tiga hari kemudian, ketika ujung tanaman layu, proses dapat dilanjutkan. Kira-kira selama satu minggu,tunas telah kuat, bungkus plastik dapat dilepas.

Pemeliharaan
1.  Penyinaran dilakukan sore hari, satu kali sehari kecuali ketika usai hujan, tanaman tidak perlu disiram.
2.  Pemupukan dilakukan dengan memberikan NPK dengan dosis 4 - 5 gram pertanaman per bulan. Cara pemberian pupuk yaitu dengan menabur di sekitar tanaman atau melarutkannya dalam air, kemudian disiramkan ke permukaan tanaman.
3.  Pemangkasan
Tujuan pemangkasan adalah mengurangi pertumbuhan batang utama dan cabang- cabangnya. Tunas-tunas air yang sering tumbuh pada cabang harus dibuang. Cabang yang saling berdekatan agar dibuang, pilihlah cabang yang paling baik.
4.  Pengendalian organisme pengganggu tanaman
a.   Hama Aphids
Hama ini menyerang pucuk yang baru tumbuh dan menghisap cairan sel tanaman. Bersamaan dengan proses pengisapan cairan tanaman,aphids meninggalkan embun madu yang dapat menarik tumbuhnya embun jelaga. Aphids merupakan vektor virus yang potensial.
Pengendalian : menggunakan insektisida berbahan aktif metidation. Frekuensi dan dosis aplikasi sesuai rekomendasi.
b.   Hama Kutu Putih
Hama ini menyerang tanaman yang sudah tua, sehingga tanaman mengering akhirnya mati.
Pengendalian : menggunakan insektisida berbahan aktif sipermetrin atau deltometrin.
c.    Embun Jelaga
Embun jelaga tumbuh di atas daun muda dengan menggunakan substrat ekskresi. Cendawan ini sebenarnya tidak berperan sebagai patogen tanaman. Meskipun demikian cendawan ini sangat merugikan karena keberadaannya melekat di bagian atas daun dapat mengurangi proses fotosintesis.
Pengendalian : menggunakan fungisida berbahan aktif man-kozeb

Perlakuan Untuk Menginduksi Pembungaan Tanaman
a.     Untuk merangsang pembungaan tanaman bougenvil berikan unsur P dan Mg. P di peroleh dari pupuk TSP atau NPK dan Mg di peroleh dari dolomit.
b.     Lakukan perlakuan pengeringan media selama 4 hari, sampai daunnya menguning dan rontok.
c.      Lakukan penyiraman dengan volume air setengah dari volume penyiraman normal. Penyiraman minim dilakukan sampai muncul kuncup bunga.
d.     Perlakuan masa kering hanya boleh dilakukan pada tanaman yang sudah mempunyai akar yang kuat.

Budidaya Ikan Arwana


Ikan Arwana merupakan ikan yang berasal dari daerah subtropics dan tropis, sehingga Ikan Arwana banyak di temukan di Indonesia,Malaysia, Vietnam, Birma, Thailand. Habitatnya adalah sungai - sungai besar dengan arus yang cukup deras. Arwana yang ditangkap liar sekaran sudah sangat jarang sekali. Jumlah Budidaya Ikan Arwarna yang menurun drastic, apalagi ditunjang dengan banyaknya polusi air seperti sekarang. Arwana yang beredar sekarang dipastikan merupakan hasil dari pembibitan Budidaya Arwana &Budidaya Ikan Arwana yang dilakukan para pengusaha pembibitan yang sudah teruji mutu dan kualitas gennya. Untuk anda para hobbiis Ikan Arwana anda harus lebih berhati- hati dalam pemeliharaan.
Arwana merupakan ikan perenang atas (surface feeder), ditunjukkan oleh betuk mulut. Di alam mereka berenang di dekat permukaan untuk berburu mangsa. Arwana dapat menerima segala jenis pakan untuk ikan karnivora, tetapi seringkali mereka jadi sangat menyukai salah satu jenis pakan saja, dan menolak jenis lainnya. Sebagai ikan peloncat, arwana di alam bisa menangkap serangga yang hinggap di ranting ketinggian 1-2 meter dari permukaan air. Maka pemeliharaan dalam akuarium harus ditutup dengan baik.
Arwana merupakan ikan tangguh yang dapat hidup hingga setengah abad. Permintaan yang tinggi dengan ketersediaan alam yang terbatas menyebabkan eksploitasi di alam dibatasi. CITES (Convention of International Trade in Endangered Species of Wild Flora and Fauna) menetapkan bahwa ikan Arwana Asia sebagai ikan yang mendapat perlindungan tertinggi. Berbagai jenis Arwana Asia antara lain:
Dalam Budidaya Ikan banyak hal - hal yang sering dilupakan. dibawah ini cara pemeliharaan ikan arwana.

Parameter Air.
pH. Arwana dapat hidup pada selang pH cukup lebar. Namun disarankan agar mereka dipelihara sesuai dengan kondisi aslinya di alam yaitu pada selang pH netral sampai agak masam (pH 6.0 -7.0).
Kesadahan. Arwana berasal dari perairan dengan kesadahan rendah, oleh karena itu direkomendasikan untuk memeliharanya pada selang kesadahan ini (GH 8°). Arwana silver dapat hidup pada kisaran GH 4-10.
Temperatur. Arwana direkomendasikan untuk diperlihara pada selang suhu 26 – 30 °C. Seperti halnya jenis ikan yang lain, hindari terjadinya perubahan suhu mendadak. Perubahan suhu mendadak dapat menyebabkan shock pada ikan yang bersangkutan, dan dapat memicu berbagai masalah. Suhu terlalu tinggi untuk jangka waktu lama diketahui dapat menyebabkan tutup insang menggulung, hal ini tentu akan sangat menggangggu keindahan ikan tersebut.
Pencahayaan. Sebaiknya di area terang tanpa sinar matahari secara langsung.
Arwana bukan termasuk ikan yang sulit dipelihara, hanya perlu beberapa saat setiap hari atau beberapa jam setiap minggu untuk merawat dan mencek kondisi ikan dan lingkungannya. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam memelihara arwana :

Wadah

1. Kolam

Pemeliharaan induk arwana sebaiknya dilakukan di kolam. tanah. Lokasi untuk      kolam perlu mempetimbangkan :


  Tanah
Jenis Tanah yang baik adalah tanah Nat berlempung yang dapat menahan air dan mendukung pertumbuhan pakan alami.
  Topografi
Perbedaan derajat kemiringan antara saluran pemasukan dan pengeluaran maksimal 1%.
  Air
Suplai air yang memenuhi kualitas, kuantitas dan kontinuitas yang dibutuhkan. 
Kolam yang ideal berbentuk persegi panjang dengan ukuran minimal 10x10m2. Persiapan kolam sebelum tanam yaitu :
  Pengeringan kolam hingga dasar retak-retak
  Pembalikan dasar kolam, perbaikan pematang
  Pengapuran dengan dosis 50-100 gram/m2
  Perngisian air setinggi 100 cm


Hujan deras dapat mengakibatkan perubahan mendadak kualitas air. Untuk mencegah kematian ikan, ganti air (setelah hujan berhenti) minimal 30% dari total volume air.

2. Akuarium
Sebagai Budidaya ikan patin hias, arwana dapat dipelihara dalam akuarium. Secara umum, semakin besar ukuran akuarium akan semakin baik, karena arwana memerlukan ruang gerak yang cukup luas. Ukuran akuarium minimal 3 kali dari panjang ikan dengan lebar 1. 5 kali panjang ikan. Akuarium ditempatkan di area yang jauh dari gangguan, untuk menghindari stress pada ikan. Tutup akuarium dengan tutup yang rapat dan kuat karena arwana dapat melompat atau mendorong tutup ke luar akuarium.
Setelah arwana berumur 4 bulan, pemeliharaan mulai dilakukan secara terpisah pada akuarium ukuran 75 x 45 x 45 cm untuk menghindari perkelahian antar ikan. Pemeliharaan 2-3 ekor arwana dalam satu akuarium perlu dihindari, mengingat sifat agresif akan menyebabkan perkelahian. Namun diperbolehkan pemeliharaan 6 ekor sekaligus, karena sifat agresif arwana menjadi sangat berkurang.
Untuk merangsang keluarnya warna yang bagus dan pembentukan kromatofora, perlu diberikan pencahayaan buatan minimal 10-12 jam per hari. Hindari penyalaan lampu secara mendadak, yang bisa menyebabkan panik, sehingga ikan menabrak kaca atau benda lainnya dalam akuarium dan ikan menjadi terluka. Manipulasi pencahayaan sering dapat menimbulkan pantulan warna ikan dengan lebih baik. Letakkan lampu di bagian depan akuarium, dan set sudut reflektor sedemikan rupa sehingga bisa memberikan pantulan yang optimal. Banyak pilihan lampu dijual dipasaran dengan spektrum bervariasi, lampu berspektrum penuh akan secara alamiah memantulkan wama-warna alami dari ikan.
Pada waktu 6-7 bulan setelah ikan dapat berenang bebas, ukuran mencapai 20-25 cm dan dapat dipasarkan.
Perawatan Akuariurn
Sebagai karnivora, arwana akan memproduksi kotoran dalam jumlah relatif banyak dengan kandungan unsur nitrogen tinggi. Oleh karena itu, kadar amonia, nitrit, dan nitrat dalam akuarium arwana sering kali menjadi masalah.
Penggantian air dilakukan untuk memperbaiki kualitas air yang telah menurun akibat banyaknya kotoran ikan. Oleh karena itu dalam penggantian air yang menggunakan sistem siphon (menggunakan selang air) sekaligus untuk mengeluarkan sisa-sisa kotoran ikan dan juga kotoran yang melekat pada kaca. Penggantian air cukup dilakukan 2 atau 4 minggu sekali dan tidak perlu seluruh air diganti tetapi cukup sejumlah 30-50 % dari total air. Perlu diperhatikan bahwa suhu dan pH air pengganti harus relatif sama dengan air akuarium. Hindari terjadinya fluktuasi kualitas air saat melakukan penggantian air.
Bersamaan dengan penggantian air dilakukan juga pembersihan media filter mekanik yang digunakan.
Pakan hidup merupakan jenis pakan utama bagi arwana yang termasuk karnivora. Pakan yang diberikan hendaknya bervariasi untuk menekan resiko kekurangan gizi tertentu.
Beberapa jenis pakan yang sering diberikan pada arwana adalah ikan hidup, udang hidup, potongan udang segar, potongan daging ikan segar, serangga (jangkrik, kecoa, kelabang), cacing/ulat (cacing sutera, cacing tanah, cacing darah, ulat hongkong) dan kodok.
Penggunaan pakan hidup perlu didahului dengan tindakan karantina yang memadai untuk menghindari masuknya bibit penyakit. Terutama pakan hidup yang berasal atau hidup dalam air, seperti udang, ikan, atau kodok. Hindari memberikan serangga atau kodok mati, kecuali anda yakin betul tidak berasal dari area tercemar insektisida.
Sebelum memberikan pakan hidup, bagian-bagian tubuh pakan yang diperkirakan dapat melukai mulut ikan dibuang terlebih dahulu. Seperti kaki belakang kecoa dan jangkrik, atau rostrum (duri pada kepala) udang. Dapat juga pakan hidup tersebut dilemahkan sebelum diberikan pada ikan, agar tidak terjadi “kejar-mengejar” berlebihan dalam ruang akuarium yang sempit. Arwana  yang mengalami kelebihan pakan dalam jangka lama, akan kehilangan nafsu makan selama beberapa hari bahkan beberapa minggu.
Pakan buatan merupakan hasil ramuan dengan komposisi yang mencukupi kebutuhan gizi bagi pertumbuhan arwana dengan cara melatih dan membiasakan agar arwana mau memakannya.

Teknik Pemisahan Skala Kecil di Kolam Semen

1. Pemeliharaan Induk
Induk dipelihara dalam kolam berukuran 5 x 5 m dengan kedalaman air 0,5-0,75 m. Kolam ditutup plastik setinggi 0,75 m untuk mencegah lompatan ikan.
Ruangan pemijahan dibangun di pojok perkolaman dan ditambah dengan beberapa kayu gelondongan untuk memberikan kesan alami. Batu dan kerikil dihindari karena dapat melukai ikan atau dapat tercampur pakan secara tidak sengaja.
Kolam pembesaran dibangun di area tenang dan ditutup sebagian, dan dijauhkan dari sinar matahari langsung. Induk dipelihara dalam kolam pembesaran hingga mencapai matang gonad.
Pengelolaan Kualitas Air
Kualitas air dijaga agar mendekati lingkungan alami arwana yaitu pH 6,8-7,5 dan suhu 27-29 C. Penggantian air dilakukan sebanyak 30-34% dari total volume dengan air deklorinisasi.
Pemberian Pakan
Keseimbangan gizi sangat penting bagi kematangan gonad dan pemijahan. Induk diberikan pakan bervariasi yang mengandung kadar protein tinggi. Pakan diberikan setiap hari dalam bentuk ikan/udang hidup atau runcah, dan ditambah pelet dengan kadar protein 32 %. Jumlah pemberian pakan per hari adalah 2 % dari bobot total tubuh.
Kematangan gonad
Matang gonad terjadi pada umur 4 tahun dengan panjang tubuh 45-60cm.
Pemijahan terjadi sepanjang tahun, dan mencapai puncaknya antara bulan Juli dan Desember. Induk jantan di alam akan menjaga telur yang sudah dibuahi dalam mulutnya hingga 2 bulan ketika larva mulai
dapat berenang.
Arwana betina mempunyai ovarium tunggal yang mengandung 20-30 ova besar dengan diameter rata-rata 1,9 cm dengan kematangan berbeda-beda. Induk jantan dewasa juga mempunyai sebuah organ vital menyerupai testis.
Pembedaan Kelamin
Juvenil sulit dibedakan jenis kelaminnya. Perbedaan akan muncul setelah ikan berukur 3-4 tahun.
Pembedaan jenis kelamin diketahui melalui bentuk tubuh dan lebar mulut. Arwana jantan mempunyai tubuh lebih langsing dan sempit, mulut lebih besar dan warna lebih mencolok daripada betina. Mulut yang melebar dengan rongga besar digunakan untuk tujuan inkubasi telur. Perbedaan lain adalah ukuran kepala jantan relatif lebih besar, sifat lebih agresif termasuk dalam perebutan makanan.
Kebiasaan Pemijahan
Tingkah laku arwana sangat unik selama masa pengenalan lain jenis. Masa ini berlangsung selama beberapa minggu atau bulan sebelum mereka mulai menjadi pasangan. Hal ini dapat diamati pada waktu malam, ketika ikan berenang mendekati permukaan air. Arwana jantan mengejar betina sekeliling kolam, terkadang pasangan membentuk lingkaran (hidung menghadap ke ekor pasangan).
Sekitar 1-2 minggu sebelum pemijahan, ikan berenang bersisian dengan tubuh seling menempel. Terjadilah pelepasan sejumlah telur berwarna jingga kemerahan, Jantan membuahi telur dan kemudian mengumpulkan telurdi mulitnya untuk diinkubasi sampai larva dapat berenang dan bertahan sendiri. Diameter telur 8-10 mm dan kaya akan kuning telur dan menetas sekitar seminggu setelah pembuahan. Setelah penetasan, larva muda hidup dalam mulut jantan hingga 7-8 minggu sampai kuning telur diserap total. Larva lepas  dari mulut dan menjadi mandiri setelah ukuran tubuh 45-50 mm.

2. Panen Larva
Inkubasi telur secara normal adalah membutuhkan 8 minggu. Untuk memperpendek waktu, telur yang sudah dibuahi dapat dikeluarkan dari mulut pejantan 1 bulan setelah pemijahan. Induk jantan ditangkap dengan sangat hati-hati dengan jaring halus lalu diselimuti dengan handuk katun yang basah untuk menghindari ikan memberontak dan terluka.
Untuk melepaskan larva dari mulut induk jantan, tarik perlahan bagian bawah mulut dan tubuh ditekan ringan. Larva dikumpulkan dalam wadah plastik dan diinkubasikan dalam akuarium. Jumlah larva yang dapat mencapai 25-30 ekor.
Teknik Pembenihan
Setelah dikeluarkan dari mulut pejantan, larva diinkubasikan dalam akuarium berukuran 45x45x90 cm. Temperatur air 27-29 °C menggunakan pemanas thermostat. Oksigen terlarut 5 ppm (mg/ I) menggunakan aerator bukaan kecil.
Untuk mencegah infeksi akibat penanganan larva, dalam air dilarutkan Acriflavine 2 ppm. Menggunakan teknik pembenihan in vitro ini, Survival Rate (SR) yang didapat sampai tahap ikan dapat berenang adalah 90-100 %.
Selama periode inkubasi, larva tidak perlu diberikan pakan. Beberapa minggu pertama selama kuning telur belum habis, biasanya larva hampir selalu berada pada dasar akuarium. Larva mulai berenang ke atas bertahap ketika ukuran kuning telur mengecil. Pada minggu ke delapan, kuning telur hampir terserap habis sehingga larva mulai berenang ke arah horizontal. Pada tahap ini, pakan hidup pertama harus mulai diberikan untuk mencegah larva saling Ketika ukuran larva mencapai 8,5 cm atau berumur 7 minggu, kuning telur terserap secara penuh dan larva dapat berenang bebas.
Pemeliharaan Larva
Tambahan pakan hidup yang dapat diberikan seperti cacing darah atau anak ikan yang ukurannya sesuai bukaan mulut arwana.
Larva yang telah mencapai panjang 10-12 cm dapat diberikan pakan seperti udang air tawar kecil atau runcah untuk mengimbangi kecepatan tumbuhnya.

Teknik Transportasi
Arwana bila gelisah gampang sekali melakukan “jumping” atau menabrak-nabrak. Bila satu saja sisiknya terlepas akan terlihat kurang indah. Juga bisa mengakibatkan sirip robek dan patah.
Tubuh yang rusak bisa mengalami regenerasi, namun mungkin pula menjadi cacatdan mengurangi keindahan penampilan, apalagi ada hal-hal yg bisa memperparah luka-lukanya (misalnya infeksi, pertumbuhan bekas luka yg lambat/delay). Untuk itu arwana perlu dilumpuhkan agar tidak dapat berontak dalam proses pemindahan antar akuarium maupun transportasi jarak jauh. Dosis pembiusan diatur sedemikian rupa bergantung keperluan. Untuk transportasi jarak jauh, arwana dilumpuhkan gara tidak dapat berontak namun tidak sampai terbalik dan masih bisa berenang. Pemindahan antar arwana akuarium menggunakan dosis ringan, yang penting arwana tidak dapat berontak.

Persiapan Pre-anestesi :


  Puasakan arwana selama 1-2 hari.

  Lama puasa bergantung ukuran tubuh, jenis dan kebiasaan arwana buang kotoran (lancar atau tidak). Semakin besar ukuran arwana maka semakin lama waktu puasa, untuk menghindari arwana muntah atau mengeluarkan kotoran.Untuk arwana berukuran kecil (

  Siapkan air tampungan yang sudah teraerasi minimal 24 jam.

  Kondisi arwana tidak mengalami gangguan pernapasan, tidak ditemukan kelainan pada tutup insang.
Alat dan bahan :
·         Plastik dengan lebar sepanjang badan arwana.
·         Wadah bak untuk tempat kantong plastik yang berisi arwana
·         Air segar, air yang telah diaerasi yg mencukupi minimal 24 jam. Hindari bahan-bahan kimia lain yang terlarut.
·         Bahan : Aquadine” cair
Prosedur Pelaksanaan :



  Tangkap arwana dalam akuarium dengan tenang kantong plastik.

  Masukkan cairan bius dalam plastik kira-kira 1 cc/lt.

  Bila sudah terlihat tidak bisa melompat, angkat kantong plastik.

  Perhatikan apakah perlu ditambahkan lagi cairan bius untuk
menurunkan kesadaran sampai arwana menjadi terbalik, tunggu reaksi bius beberapa menit.


  Jaga arwana selalu tenggelam dalam air, untuk menghindari kembung.

  Bila sudah tidak berontak, perhatikan gerakan tutup insang harus terlihat bergerak. (Dalam waktu kurang dari 5 menit, arwana mulai gelisah dan kehilangan keseimbangan dan tidak banyak bergerak. Karena bagian tubuhnya yg berat ada di bagian atas, maka arwana mulai terbalik. Badannya mulai kaku/ kejang. Perhatikan gerakannya, terutama gerakan insang yg menunjukkan masih adanya usaha untuk bernapas.

  Untuk keperluan foto dan pengukuran, angkat ke tempat yang telah dipersiapkan dan lakukan secepat mungkin, bila terlalu lama di luar air bisa kembung.
Paska Pembiusan :
·         Masukkan kembali ke dalam akuarium dengan air yang tidak mengandung  bahan kimia lain. Jaga di bawah kucuran air, dalam air dekat permukaan.
·         Arwana mulai siuman, jaga jangan sampai terbentur benda-benda di sekelilingnya.
Efek samping :
·         Obat bius tanpa pengenceran yang mengenai sisik arwana menyebabkan iritasi selaput lendir dan menimbulkan alergi pada beberapa orang.
·         Bila arwana kembung, bisa disiapkan larutan daun ketapang kering yang tua dituangkan dalam akuarium, suhu dinaikkan level air direndahkan. Arwana yang kembung dicirikan tidak dapat menyelam ke dasardan berenang nungging.
·         Bila pembiusan terlalu dalam biasanya gerakan tubuh mulai jarang, gerakan insang juga demikian. Pembiusan lebih dalam lagi akan mengurangi kekejangan otot, saat tersebut insang juga tidak ada gerakan, ikan berada pada posisi mengambang. Untuk mengatasinya tambahkan air segar untuk mengencerkan dosis obat bius atau di ceburkan ke tank bersih dibawah kucuran air.

Budidaya Nanas


Tanaman nenas dapat tumbuh dengan baik di daerah dengan curah hujan merata sepanjang tahun dengan jumlah antara 1.000 - 2.000 Mm pertahun serta suhu optimum 32o C. Tanaman ini tumbuh dengan baik di daerah dengan ketinggian 100 - 200 M dari permukaan laut, tetapi pada keadaan tertentu dapat juga tumbuh dengan baik pada ketinggian 1200 M dpl. Pada daerah-daerah yang merupakan iklim C dan D tanaman nenas dapat tumbuh baik pada daerah yang merupakan irigasi teknis.
Tanaman nenas tumbuh baik pada tanah yang gembur, tidak tahan genangan air, lebih-lebih di daerah basah dengan tanah liat yang tergenang air cukup lama, tanaman nenas akan tumbuh merana. Untuk daerah kering diperlukan sistem pengairan yang baik dan air tanah tidak lebih dari 150 Cm dari permukaan laut. Tanah yang cocok untuk budidaya nenas adalah tanah dengan tekstur ringan (pasir) dan sedang serta mengandung humus yang banyak dengan pH sekitar 4,5 - 5,5 untuk tanah podsolik dengan kandungan litany tinggi, nenas bisa tumbuh dengan diimbangi pemupukan intensif dan penggunaan pupuk organik yang tinggi.
·         Pemeliharaan:
·         Pemupukan;
Pemupukan merupakan satu aspek penting dari kegiatan usaha tani nenas karena erat kaitannya dengan peningkatan produksi. Pupuk yang digunakan dapat berupa pupuk an-organik seperti Urea, TSP/Sp-36 dan KCI maupun pupuk organik seperti pupuk kandang dan kompos. Dosis pupuk untuk tanaman nenas, sebagai berikut:
Dosis Pupuk Per Ha/Tahun
Urea (Kg)
Sp-36 (Kg)
KCI (Kg)
Pupuk Kandang/ Kompos (Kg)
225
125
300
20
Pemupukan dengan pupuk an-organik (Urea, SP-36 dan KCI) dilakukan 2 kali dalam setahun. Sedangkan pupuk organik (kandang/ kompos) diberikan satu kali dalam setahun pada awal musim penghujan.
Cara pemberian pupuk an-organik diberikan dengan cara mencampur ke-tiga pupuk lalu ditaburkan pada parit sedalam 10 - 15 Cm disekeliling tanaman, kemudian parit ditutup kembali dengan tanah. Pupuk organik diberikan dengan cara ditebarkan pada larikan/ parit disekeliling batang tanaman dengan kedalaman 15 - 20 Cm pada jarak 25 - 50 Cm dari pangkal tanaman/ rumpun dan ditutup kembali dengan tanah.
·         Penyiangan;
Penyiangan dilaksanakan setiap 3 bulan sekali sebelum dilakukan penyiangan, daun-daun harus diikat sehingga penyiangan tidak terganggu oleh daun-daun yang berduri. Bersamaan dengan penyiangan tanah perlu digemburkan agar akar-akar tanaman mendapatkan udara yang cukup, setelah pekerjaan penyiangan selesai, ikatan-ikatan daun dilepas sedangkan untuk tanah-tanah yang datar di daerah beriklim basah perlu dibuatkan parit drainase.
·         Penjarangan anakan;
Penjarangan anakan diperlukan untuk dapat menghasilkan buah berukuran besar secara teratur selama beberapa kali panen. Penjarangan anakan dari tunas akar sebaiknya dilakukan secara teratur setelah 3 - 4 musim panen tanaman nenas biasanya tidak dibongkar tetapi tunas anakannya dibiarkan tumbuh. Tunas lain dibuang atau digunakan sebagai bibit. Kelangsungan produksi dari induk ke tunas anakan ini dibiarkan berlangsung terus sampai kira-kira lima tahun, setelah umur lima tahun tanaman nenas dibongkar dan diganti tanaman baru.
·         Pengendalian organisme pengganggu;
·         Penyakit busuk hati (hert rot) dan busuk akar (root rot)
·         Gejala, daun tanaman yang terserang cendawan phytoptora Sp. mengalami klorosis, daun muda mudah dicabut, pembusukan dapat meluas ke batang tanaman serta menyebabkan busuk akar sehingga pertumbuhan terhambat dan pematangan buah tertunda.
·         Pengendalian, sebelum tanaman bibit dicelup dalam suspensi fungisida sanitasi kebun dari tanaman yang sakit dan sisa tanaman yang sakit dan sisa tanaman sebelumnya harus bersih.
·         Penyakit busuk pangkal (base rot)
·         Gejala, serangan cendawan carato cystis paradora pada bibit mengakibatkan busuk lunak berwarna coklat pada pangkalnya. Pada daun timbul bercak-bercak putih kekuningan. Infeksi buah batang mengakibatkan buah busuk.
·         Pengendalian, untuk mencegah terjadinya infeksi melalui bekas potongan pada pangkal buah diberikan perlakuan asan limzoat 10 % dalam etarol. Dilakukan pemotongan buah.

·         Pengairan dan penutupan tanah;
Pengairan harus diatur sedemikian rupa sehingga air tidak menggenang. Pengairan diperlukan pada waktu penumpukan sekitar rumpun tanaman nenas dapat diberi penutup tambahan (mulsa) seperti jerami, daun-daun dan sebagainya.
·         Penggunaan ZPT;
Tanaman nenas dapat dipaksa untuk berbunga pada setiap saat, yakni dengan memberikan zat kimia yang berfungsi sebagai hormon pembungaan. Zat kimia yang sering digunakan adalah kalsium karbit dan ethrel. Selain itu juga digunakan hormon akar seperti IAA, IBA dan NAA. Teknik pembungaan buatan dilakukan ke dalam titik tumbuh tanaman nenas pada pagi-pagi sekali dan sore hari untuk mengurangi reaksi panas dan kemudian disemprotkan dengan air dingin diatasnya. Selain itu dapat pula tanaman disemprotkan dengan larutan ethrel 70 - 200 ppm, karena ethrel ini pada pH rendah dalam sel tanaman akan terurai menjadi estilin yang dapat berfungsi sebagai hormon pembungaan. Untuk mendapatkan produksi yang tinggi, sebaiknya sewaktu diberi zat kimia tanaman telah berumur 6 bulan atau jumlah daun sekitar 20 - 30 helai.
·         Panen;
Pada umumnya nenas dapat di panen setelah berumur 12 - 15 bulan tergantung bibit yang digunakan. Buah nenas yang siap di panen dapat diketahui dari :
·         Mahkota jadi lebih terbuka;
·         Tangkai buah menjadi keriput;
·         Mata duri lebih mendatar dan besar serta bertulang lebih bulat;
·         Warna buah mulai menguning;
·         Timbul aroma nenas yang harum.

Tanaman Buah

Artikel Lainnya »

Hewan Peliharaan

Artikel Lainnya »

Kicau Mania

Artikel Lainnya »

Hewan Ternak

Artikel Lainnya »

Ikan Hias

Artikel Lainnya »

Tanaman Sayuran

Tanaman Obat

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Aneka Ragam Budidaya - All Rights Reserved
Template Modify by Creating Website
Proudly powered by Blogger