Headlines News :
Home » » Memelihara Tanaman Bougenvil

Memelihara Tanaman Bougenvil

Diposkan Oleh Unknown on Selasa, 12 Maret 2013 | 18.05


Pendahuluan
Bougenvil merupakan tanaman hias yang sudah lama populer di kalangan masyarakat. Tanaman hias ini disebut juga "kembang kertas" karena struktur bunga menyerupai kertas yang beraneka warna. Sebelum tanaman hias lain populer, tanaman ini sejak lama sudah dimanfaatkan sebagai tanaman hias taman di perkotaan maupun pedesaan (beddingplant).
Tanaman bougenvil termasuk tanaman semak yang merambat, walaupun cabang dan rantingnya keras. Bunganya bergerombol di bagian atas anak ranting dengan warna yang beraneka ragam.
Tanaman ini dapat tumbuh di daerah tropis dengan ketinggian 10 - 2.000 meter di atas permukaan laut. Bougenvil merupakan tanaman tahunan, yakni tumbuh terus seolah-olah tidak terbatas. Pertumbuhan tanaman bougenvil dapat diarahkan dengan menanamnya pada kerangka kawat yang telah disediakan.

Syarat Tumbuh
1.  Agro klimat
Tanaman ini memerlukan sinar matahari penuh, tetapi toleran terhadap lingkungan yang agak teduh. Suhu ideal sekitar 20° - 36°C dengan kelembaban udara sekitar 60%-90%.
2.  Media
Media terdiri atas campuran tanah, pasir dan kompos dengan perbandingan (1:1:1) dan diberi pupuk NPK sebanyak + 4-5 gram/tanaman sebagi pupuk dasar. Media tanam harus gembur dengan pH + 6.

Perbanyakan Vegetativ
Perbanyakan vegetatif dilakukan melalui stek batang, cangkok dan okulasi (penempelan), Okulasi dilakukan untuk mendapatkan tanaman yang menghasilkan bunga beraneka ragam warna dan bentuk

PerbanyakanMelalui Stek Batang
-          Pilih cabang yang sudah cukup besar, lalu dipotong sepanjang 10 cm.
-          Pangkal stek diberi perangsang akar seperti rootone, kemudian ditanam di tempat pesemaian yang sudah disiapkan.
-          Stek yang telah berakar segera ditanam pada pot 0 10 cm sebelum ditanam di lapangan.
1. Cangkokan
-       Pilih cabang yang tidak terlalu muda dan tidak terlalu tua.
-       Di sekeliling cabang dibuat sayatan 4-5 sayatan sepanjang 2,5 cm dengan jarak 10 cm dari ujung tanaman.
-       Pada bagian sayatan dioleskan zat perangsang akar seperti rootone, kemudian diberi tanah dan dibungkus dengan plastik.
-       Lebih kurang 8 minggu bungkus plastik dibuka, pada saat ini akar sudah tumbuh sekeliling dan mulai menembus media. Kemudian batang dipotong dan ditanam di media yang sudah dipersiapkan.
2. Penempelan
-       Pilih ujung ranting tanaman asal, kemudian dipotong dan dibuang. Sisakan sedikit kulit pada ujung ranting yang dipotong.
-       Buat belahan sepanjang kira-kira 0,5 cm.
-       Dari tanaman kedua yang menghasilkan bunga berwarna lain,di ambil sepucuk ranting yang belum berbunga. Sayat ujungnya sepanjang kurang lebih 0,5 cm dan pipihkan dengan membuat sayatan.
-       Masukan ujung tanaman kedua (batang atas) berbentuk pipih, ke celah belahan tanaman pertama (batang bawah).
-       Sisa kulit yang masih menempel pada ujung tanaman asal kemudian dibalut pada ujung pipih tanaman kedua (batang atas).
-       Sambungkan dan ikat dengan tali rafia, kemudian dibungkus dengan kantong plastik untuk menghindari serangan cendawan atau bakteri.
-       Tiga hari kemudian, ketika ujung tanaman layu, proses dapat dilanjutkan. Kira-kira selama satu minggu,tunas telah kuat, bungkus plastik dapat dilepas.

Pemeliharaan
1.  Penyinaran dilakukan sore hari, satu kali sehari kecuali ketika usai hujan, tanaman tidak perlu disiram.
2.  Pemupukan dilakukan dengan memberikan NPK dengan dosis 4 - 5 gram pertanaman per bulan. Cara pemberian pupuk yaitu dengan menabur di sekitar tanaman atau melarutkannya dalam air, kemudian disiramkan ke permukaan tanaman.
3.  Pemangkasan
Tujuan pemangkasan adalah mengurangi pertumbuhan batang utama dan cabang- cabangnya. Tunas-tunas air yang sering tumbuh pada cabang harus dibuang. Cabang yang saling berdekatan agar dibuang, pilihlah cabang yang paling baik.
4.  Pengendalian organisme pengganggu tanaman
a.   Hama Aphids
Hama ini menyerang pucuk yang baru tumbuh dan menghisap cairan sel tanaman. Bersamaan dengan proses pengisapan cairan tanaman,aphids meninggalkan embun madu yang dapat menarik tumbuhnya embun jelaga. Aphids merupakan vektor virus yang potensial.
Pengendalian : menggunakan insektisida berbahan aktif metidation. Frekuensi dan dosis aplikasi sesuai rekomendasi.
b.   Hama Kutu Putih
Hama ini menyerang tanaman yang sudah tua, sehingga tanaman mengering akhirnya mati.
Pengendalian : menggunakan insektisida berbahan aktif sipermetrin atau deltometrin.
c.    Embun Jelaga
Embun jelaga tumbuh di atas daun muda dengan menggunakan substrat ekskresi. Cendawan ini sebenarnya tidak berperan sebagai patogen tanaman. Meskipun demikian cendawan ini sangat merugikan karena keberadaannya melekat di bagian atas daun dapat mengurangi proses fotosintesis.
Pengendalian : menggunakan fungisida berbahan aktif man-kozeb

Perlakuan Untuk Menginduksi Pembungaan Tanaman
a.     Untuk merangsang pembungaan tanaman bougenvil berikan unsur P dan Mg. P di peroleh dari pupuk TSP atau NPK dan Mg di peroleh dari dolomit.
b.     Lakukan perlakuan pengeringan media selama 4 hari, sampai daunnya menguning dan rontok.
c.      Lakukan penyiraman dengan volume air setengah dari volume penyiraman normal. Penyiraman minim dilakukan sampai muncul kuncup bunga.
d.     Perlakuan masa kering hanya boleh dilakukan pada tanaman yang sudah mempunyai akar yang kuat.

Share this article :
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Aneka Ragam Budidaya - All Rights Reserved
Template Modify by Creating Website
Proudly powered by Blogger