Pendahuluan
Bougenvil merupakan tanaman hias yang sudah lama
populer di kalangan masyarakat. Tanaman hias ini disebut juga "kembang
kertas" karena struktur bunga menyerupai kertas yang beraneka warna.
Sebelum tanaman hias lain populer, tanaman ini sejak lama sudah dimanfaatkan
sebagai tanaman hias taman di perkotaan maupun pedesaan (beddingplant).
Tanaman bougenvil termasuk tanaman semak yang
merambat, walaupun cabang dan rantingnya keras. Bunganya bergerombol di bagian
atas anak ranting dengan warna yang beraneka ragam.
Tanaman ini dapat tumbuh di daerah tropis dengan
ketinggian 10 - 2.000 meter di atas permukaan laut. Bougenvil merupakan tanaman
tahunan, yakni tumbuh terus seolah-olah tidak terbatas. Pertumbuhan tanaman
bougenvil dapat diarahkan dengan menanamnya pada kerangka kawat yang telah
disediakan.
Syarat
Tumbuh
1.
Agro klimat
Tanaman ini memerlukan sinar matahari penuh,
tetapi toleran terhadap lingkungan yang agak teduh. Suhu ideal sekitar 20° -
36°C dengan kelembaban udara sekitar 60%-90%.
2.
Media
Media terdiri atas campuran tanah, pasir dan
kompos dengan perbandingan (1:1:1) dan diberi pupuk NPK sebanyak + 4-5
gram/tanaman sebagi pupuk dasar. Media tanam harus gembur dengan pH + 6.
Perbanyakan Vegetativ
Perbanyakan vegetatif dilakukan
melalui stek batang, cangkok dan okulasi (penempelan), Okulasi dilakukan untuk
mendapatkan tanaman yang menghasilkan bunga beraneka ragam warna dan bentuk
PerbanyakanMelalui Stek Batang
-
Pilih cabang yang sudah cukup besar, lalu dipotong
sepanjang 10 cm.
-
Pangkal stek diberi perangsang akar seperti
rootone, kemudian ditanam di tempat pesemaian yang sudah disiapkan.
-
Stek yang telah berakar segera ditanam pada pot 0
10 cm sebelum ditanam di lapangan.
1. Cangkokan
-
Pilih cabang yang tidak terlalu muda dan tidak
terlalu tua.
-
Di sekeliling cabang dibuat sayatan 4-5 sayatan
sepanjang 2,5 cm dengan jarak 10 cm dari ujung tanaman.
-
Pada bagian sayatan dioleskan zat perangsang akar
seperti rootone, kemudian diberi tanah dan dibungkus dengan plastik.
-
Lebih kurang 8 minggu bungkus plastik dibuka, pada
saat ini akar sudah tumbuh sekeliling dan mulai menembus media. Kemudian batang
dipotong dan ditanam di media yang sudah dipersiapkan.
2. Penempelan
-
Pilih ujung ranting tanaman asal, kemudian
dipotong dan dibuang. Sisakan sedikit kulit pada ujung ranting yang dipotong.
-
Buat belahan sepanjang kira-kira 0,5 cm.
-
Dari tanaman kedua yang menghasilkan bunga
berwarna lain,di ambil sepucuk ranting yang belum berbunga. Sayat ujungnya
sepanjang kurang lebih 0,5 cm dan pipihkan dengan membuat sayatan.
-
Masukan ujung tanaman kedua (batang atas)
berbentuk pipih, ke celah belahan tanaman pertama (batang bawah).
-
Sisa kulit yang masih menempel pada ujung tanaman
asal kemudian dibalut pada ujung pipih tanaman kedua (batang atas).
-
Sambungkan dan ikat dengan tali rafia, kemudian
dibungkus dengan kantong plastik untuk menghindari serangan cendawan atau
bakteri.
-
Tiga hari kemudian, ketika ujung tanaman layu,
proses dapat dilanjutkan. Kira-kira selama satu minggu,tunas telah kuat,
bungkus plastik dapat dilepas.
Pemeliharaan
1. Penyinaran dilakukan sore hari, satu kali sehari kecuali ketika usai
hujan, tanaman tidak perlu disiram.
2. Pemupukan dilakukan dengan memberikan NPK dengan dosis 4 - 5 gram
pertanaman per bulan. Cara pemberian pupuk yaitu dengan menabur di sekitar
tanaman atau melarutkannya dalam air, kemudian disiramkan ke permukaan tanaman.
3. Pemangkasan
Tujuan pemangkasan adalah mengurangi pertumbuhan
batang utama dan cabang- cabangnya. Tunas-tunas air yang sering tumbuh pada
cabang harus dibuang. Cabang yang saling berdekatan agar dibuang, pilihlah
cabang yang paling baik.
4. Pengendalian organisme pengganggu tanaman
a. Hama
Aphids
Hama ini menyerang pucuk yang baru tumbuh dan
menghisap cairan sel tanaman. Bersamaan dengan proses pengisapan cairan
tanaman,aphids meninggalkan embun madu yang dapat menarik tumbuhnya embun
jelaga. Aphids merupakan vektor virus yang potensial.
Pengendalian : menggunakan insektisida berbahan
aktif metidation. Frekuensi dan dosis aplikasi sesuai rekomendasi.
b. Hama
Kutu Putih
Hama ini menyerang tanaman yang sudah tua,
sehingga tanaman mengering akhirnya mati.
Pengendalian : menggunakan insektisida berbahan
aktif sipermetrin atau deltometrin.
c.
Embun Jelaga
Embun jelaga tumbuh di atas daun muda dengan menggunakan
substrat ekskresi. Cendawan ini sebenarnya tidak berperan sebagai patogen
tanaman. Meskipun demikian cendawan ini sangat merugikan karena keberadaannya
melekat di bagian atas daun dapat mengurangi proses fotosintesis.
Pengendalian : menggunakan fungisida berbahan
aktif man-kozeb
Perlakuan
Untuk Menginduksi Pembungaan Tanaman
a. Untuk merangsang pembungaan tanaman bougenvil berikan unsur P dan Mg. P
di peroleh dari pupuk TSP atau NPK dan Mg di peroleh dari dolomit.
b. Lakukan perlakuan pengeringan media selama 4 hari, sampai daunnya
menguning dan rontok.
c. Lakukan penyiraman dengan volume air setengah dari volume penyiraman
normal. Penyiraman minim dilakukan sampai muncul kuncup bunga.
d. Perlakuan masa kering hanya boleh dilakukan pada tanaman yang sudah
mempunyai akar yang kuat.