Pendahuluan
Kebutuhan daging burung dara untuk konsumsi semakin
meningkat. Kandungan gizi yang tinggi pada daging burung dara telah
menjadikannya sebagai alternatif sumber protein bagi keluarga. Nilai protein,
lemak dan mineral yang cukup tinggi serta rasa gurihnya telah menjadi alasan
utama kecintaan masyarakat akan daging burung dara. Depot, rumah makan dan
restoran telah banyak yang menawarkan menu dengan bahan utama daging burung
dara. Harganya setiap porsi burung dara goreng semakin mahal, yaitu berkisar
antara Rp25.000,00 isi 1 ekor. Terkesan mahal memang. Tapi jangan salah.
Semakin mahal harga yang ditawarkan, konsumen semakin dibuat penasaran.
Hasilnya, menu burung dara goreng pun semakin diburu dan tergolong sebagai menu
yang paling cepat habis.
Membudidayakan burung dara dengan tujuan diambil dagingnya belum banyak
dijalankan khalayak secara umum. Selama ini, unggas pedaging yang paling banyak
dibudidayakan oleh para peternak adalah budidaya ayam kampung, ayam pedaging,
burung puyuh dan bebek. Burung dara, selain memiliki masa bertelur yang cukup
cepat, juga tergolong sebagai unggas dengan perawatan sangat mudah, tahan
terhadap serangan penyakit dan tidak menyita biaya perawatan yang tinggi.
Untuk memulai budidaya burung dara pedaging, bisa dilakukan berdasarkan
tahap-tahap sebagai berikut :
1. Pemilihan
Lokasi
Burung dara tergolong burung yang paling mudah dalam melakukan adaptasi
terhadap lingkungan. Burung ini mampu hidup dan berkembang biak di daerah
dingin atau panas, berkelembaban rendah maupun tinggi. Burung dara juga
terbukti sebagai unggas yang dapat hidup secara bebas maupun diternakkan mulai
dari zaman kuno hingga zaman modern, seperti sekarang. Artinya, burung dara
memiliki daya tahan hidup yang cukup tinggi pada lingkungan apapun. Di desa, di
kota, di pantai, di pegunungan, burung dara bisa hidup, tumbuh dan berkembang
dengan baik.
2. Persiapan
Kandang
Beternak burung dara bisa jadi dapat berpengaruh terhadap keadaan
lingkungan sekitar, terutama dalam hal bau kotoran. Untuk itu, budidaya burung
dara pedaging sebaiknya dilakukan pada lingkungan yang cukup jauh dari
pemukiman misalnya di pekarangan belakang rumah atau dibuatkan kandang secara
khusus yang berdiri sendiri dan terpisah dari rumah tempat tinggal. Namun, bau
kotoran burung dara bisa diminimalkan dengan cara menjaga kandang agar tetap
bersih dari kotoran. Berbagai desain kandang telah banyak dibuat oleh para
ahli-ahli peternakan sehingga kandang selalu bisa dalam keadaan bersih dan
tidak menimbulkan bau yang menyengat. Desain kandang terbaru dan modern ini
bahkan memungkinkan untuk melakukan aktivitas berternak di halaman depan rumah.
3. Pemilihan
Indukan
Jika tujuan budidaya burung dara adalah untuk diambil dagingnya, maka
indukan yang dipilih sebaiknya adalah yang memiliki karakter yang sesuai yaitu
berukuran besar, mengandung daging yang banyak dan memiliki berat yang cukup
tinggi. Karakter burung dara semacam ini bisa didapatkan pada burung dara
jenismegan atau biasa disebut sebagai burung dara Magelang karena
banyak didapatkan di kota Magelang, Jawa Tengah. Umumnya, burung dara megan ini
memiliki warna hitam dengan variasi biru atau hijau yang abstrak. Yang paling
menonjol adalah ukurannya yang terlihat jauh lebih besar daripada ukuran burung
dara pada umumnya.
4. Persiapan
Pakan
Burung dara tidak memerlukan pakan yang mahal. Cukup jagung giling atau
biasa disebut beras jagung untuk burung dara yang masih berusia bayi hingga 1
bulan dan siap untuk dipanen. Sedangkan untuk indukan, cukup digunakan jagung
pipilan yang belum digiling. Harganya berkisar Rp4.000,00/kg. Sebagai variasi,
bisa juga diberikan nasi karak, yaitu
nasi sisa yang telah dikeringkan. Harga nasi karak juga sangat murah. Yaitu tidak lebih
dari Rp2.000,00/kg. Untuk meningkatkan kecepatan tumbuh bayi burung dara, bisa
diberi pakan unggas formula khusus yang biasa disebut starter feed. Lipur khusus
untuk bayi unggas ini dikenal sangat ampuh untuk menjadikannya tumbuh dengan
pesar dalam waktu hanya 30 hari. Harganya mulai Rp6.000,00/kg untuk pembelian
di toko grosir atau Rp9.000,00 untuk pembelian di toko pengecer. Selain makanan
formula, ditambahkan pula minuman formula yang diberi larutan vitamin untuk
meningkatkan daya tahan tubuh dan nafsu makan.
5. Panen
Bayi burung dara yang diternakkan secara intensif dengan pemberian pakan
dan vitamin formula pertumbuhan bisa dipanen dalam waktu hanya 30 hari ketika
berat tubuhnya mencapat 300 gram atau lebih. Bisa jadi, ketika mencapai berat
tubuh ini, burung dara masih bersuara seperti suara piyik, bahkan
sayapnya belum ditumbuhi bulu secara sempurna sehingga belum bisa terbang.
Namun, karena tujuan utama budidaya ini adalah untuk diambil dagingnya, maka
proses panen sudah bisa dilakukan.
Demikianlah, ternyata budidaya burung dara pedaging bisa dilakukan
dimana saja dengan mudah. Jangka waktu panen juga tidak terlalu lama karena
burung dara tergolong sebagai burung yang akan bertelur sepanjang tahun asalkan
sudah tidak dalam keadaan mengasuh anak. Harga jual anak burung dara pedaging
juga cukup tinggi dan stabil yaitu sekitar Rp17.500,00 hingga Rp20.000,00 per
ekor.