Headlines News :
Home » » Budidaya Anggrek

Budidaya Anggrek

Diposkan Oleh Unknown on Selasa, 12 Maret 2013 | 16.37

Pendahuluan

Dendrobium yang mulai banyak di budidayakan di Indonesia sebagai tanaman bunga komersial berasal dari 2 kelompok yaitu Phalenopsis dan Ceratobium yang berjumlah + 1.000_species.
Dendrobium dari kelompok Phalaenanthe umumnya mempunyai bentuk tubuh yang tak terlalu besar sering mengalami masa istirahat (decidous). Tangkai bunga panjang dengan 12 kuntum pada tiap tangkai bunga bundar (kupu- kupu) dicirikan dengan mahkota bunga kompak berdempetan seperti D.bigibbum.
Dendrobium dari kelompok Ceratobium umumnya mempunyai bentuk tubuh besar, sering mencapai 2 m, tapi masa istirahatnya pendek, kadang-kadang tanpa masa istirahat (evergreen) terus berbunga dan beranak. Bunga berbentuk tanduk atau binatang. Jumlah kuntum dapat mencapai 30 - 40 bunga pada satu atau dua tangkai. Bunga dicirikan dengan mahkota bunga memanjang bercelah antara sepal dan petal, seperti D. Jaquelyn Thomas. Ada pula bunga yang berbentuk tipe tebu dicirikan dengan bunga keluar dari batang yang hampir tak berdaun, tidak bertangkai bunga hanya gagang saja, memerlukan suhu rendah untuk merangsang pembungaannya. Contoh D. Nobile.
Hasil persilangan antara kedua kelompok tersebut menghasilkan hibrida-hibrida dengan bentuk tubuh yang tidak terlalu besar, masa istirahat dikurangi atau dihilangkan, bunga bundar atau setengah bundar dengan variasi warna yang beraneka ragam.
Saat ini warna yang disukaii adalah warna- warna yang menyala seperti ungu tua dari Dendrobium Wong Bee Yok, warna putih dari D. Walter Oumai dan kuning dari turunan D. Schullerii

Faktor Ekologis

Jenis anggrek ini membutuhkan cahaya yang tidak langsung sekitar 50 - 65 % cahaya matahari. Sekarang ini telah ada semacam net yang dibuat sesuai dengan persentase cahaya yang dibutuhkan.
Suhu malam hari yang dibutuhkan sekitar kurang lebih 21° untuk merangsang pembungaan, namun apabila mengalami suhu tinggi di malam hari, maka akan mendorong terjadinya anak-anakan baru.

Cara Menanam
Karena merupakan anggrek epifit, maka dapat ditanam pada medium antara lain pakis, potongan kulit kayu, batu-batuan, arang, sabutkelapa, dsb.
Penanaman dalam pot satuan (Individual pot), dengan medium batu bata atau genteng seperempat bagian dalam pot, diatasnya dipergunakan potongan-potongan pakis atau jenis medium lainnya yang telah tersebut diatas.
Beberapa macam pupuk buatan yang disemprotkan pada daun antara lain Hyponex, Vitabloom, Greenzit, Bayfolan, Pokok dan Iain- lain, sesuai dengan aturan dosis pemakaian yang tertulis pada label botol masing-masing. Dosis ini berbeda untuk setiap fase pertumbuhan tanaman.

Perbanyakan Tanaman
Sering dilakukan perbanyakan secara vegetatif dengan memecah rumpun batang- batangnya atau dengan cara stek tunas berakar yang tumbuh di sekitar
ujung batang (disebut juga dengan "keiki") dan ditanam dalam potyang telah terisi , dengan media yang telah disebutkan diatas.

Hama Penyakit
Penyakit yang sering menyerang antara lain adalah " leaf spot " (bercak daun) menyerang daun bagian bawah berupa bulatan kuning, terang kemudian menjadi cakung J berwarma hitam. Dapat diberantas dengan Benomyl, Dithane M-45, karena disebabkan oleh sejenis jamur (Cercospora dendrobii). Hama adalah jenis-jenis yang biasa menyerang pada anggrek umumnya seperti semut, kutu, tungau dan bekicot. Dengan penyumprotan obat-obatan secara kontinue serangan hama penyakit ini dapat dicegah.


Share this article :
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Aneka Ragam Budidaya - All Rights Reserved
Template Modify by Creating Website
Proudly powered by Blogger